Skripsi hubungan tingkat pengetahuan lansia tentang Posyandu lansia dengan perilaku mengunjungi Posyandu lansia di Posyandu Blok

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

hubungan tingkat pengetahuan lansia tentang Posyandu lansia dengan perilaku mengunjungi Posyandu lansia di Posyandu Blok II Puskesmas Depok II Sleman Yogyakarta?”

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. A.  Latar Belakang

Setiap manusia di dunia ini pasti akan mengalami proses menua. Proses menua merupakan proses yang terjadi sepanjang hidup manusia, yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu ke waktu tertentu, akan tetapi dimulai sejak awal kehidupan (Nugroho, 2008). Dinas Kependudukan Amerika Serikat dalam Maryam dkk (2008), jumlah populasi lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang dan diproyeksikan menjadi 2 miliar pada tahun 2050, pada saat itu lansia akan melebihi jumlah populasi anak (0-14 tahun).

Dinas Kependudukan menyebutkan di Indonesia, terdapat 11 provinsi yang penduduk lansianya sudah lebih dari 7 %, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Di lima provinsi dengan persentase lansia terendah adalah : Papua (2,15 persen), Papua Barat (2,92 persen), Kepulauan Riau (3,78 persen), Kalimantan Timur (4,53 persen), dan Riau (4,86 persen) (BPS SUSENAS 2007).         

Jumlah penduduk lanjut usia atau yang berusia 60 tahun ke atas di kota Yogyakarta pada tahun 2004 sebesar 12,12%, tahun 2006 sebesar 12,37% dan pada tahun 2008 menjadi 13,72% dari total penduduk. Usia harapan hidup di Yogyakarta pada tahun 2002 yaitu 73 tahun, tahun 2007 yaitu 74 tahun, tahun 2012 yaitu 74,7 tahun, tahun 2017 yaitu 75,4 tahun dan pada tahun 2022 yaitu 75,8 tahun Badan Pusat Statistik (Iswantiah, 2012).

Masalah yang mungkin terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik antara lain penurunan sel, perubahan sistem kardiovaskular, penurunan respirasi. Perubahan sosial yang dialami antara lain peran dalam keluarga, teman, masalah ekonomi dan merasa dibuang atau diasingkan. Berhubungan dengan masalah psikologis banyak masalah umum dan psikologis yang sering dialami oleh lansia contohnya, perubahan fisik yang lemah dan tak berdaya, perubahan status ekonomi, mencari teman yang baru untuk mengantikan suami atau istri yang telah meninggal dunia dan mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat. Dari ketiga perubahan tersebut timbullah berbagai penyakit yang dapat menyerang lansia (Maryam dkk, 2008)

Pola penyakit lansia menempuh siklus hidup yang panjang sebelum menimbulkan komplikasi dan manifestasi klinik. Awalnya seseorang sehat, dengan bertambahnya usia dan tergantungnya gaya hidup yang dijalaninya dari lingkungan serta pelayanan kesehatan yang diterimanya, orang tersebut menderita penyakit yang biasanya disebut sebagai faktor resiko seperti hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol meninggi dan lain – lain. Apabila penyakit tersebut tidak terdeteksi atau diobati secara dini maka akan terjadi komplikasi penyakit yang menetap dalam tubuh lansia (Kuswardani 2009).

Pada upaya pelayaan kesehatan ini, semua upaya kesehatan yang berhubungan dan dilaksaakan oleh masyarakat harus diupayakan berperan serta dalam mengenai kesehatan para lanjut usia. Puskesmas dan dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layaan ditingkat ini. Puskesmas berperan dalam membentuk kelompok lanjut usia. Di dalam kelompok lanjut usia ini pelayaan kesehatan dapat lebih mudah dilaksaakan, baik usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Darmojo, 2011).

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan program yang ditujukan bagi para lansia. Salah satunya yaitu program pelayanan kesehatan Posyandu lansia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lanjut usia yang mencakup peningkatan kualitas kesehatan lansia agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara mandiri dan bijaksana dalam menyongsong hari tua dan juga meningkatkan peran keluarga dalam memberikan kepedulian terhadap lansia (Agustina, 2012).

Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan diri kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya, dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayaan kesehatan (Ismawati dkk, 2010).

Aryati (2007), masalah yang selama ini terjadi adalah masyarakat belum mengerti sepenuhnya tentang manfaat Posyandu, biasanya mereka malas mendatangi Posyandu yang diadakan setiap bulan. Perilaku individu untuk berpartisipasi aktif dalam penggunaan Posyandu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, jenis pekerjaan dan jenis kelamin (Depkes RI, 2005).

Hasil penelitian Rongers dalam Notoatmodjo (2010), dijelaskan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hal ini sesuai dengan Supriyatno (2000), mengemukakan bahwa pengetahuan yang salah tentang tujuan dan manfaat Posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya kunjungan lansia ke Posyandu rendah. Bila pengetahuan lebih dapat dipahami, maka timbul suatu sikap dan perilaku untuk berpartisipasi. Selain itu tingkat pengetahuan seseorang juga mempengaruhi perilaku individu, yang mana makin tinggi pengetahuan seseorang maka makin tinggi kesadaran untuk perperan serta, dalam hal ini adalah melakukan kunjungan ke Posyandu lansia.

Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dan lebih berpotensi dari pada mereka yang berpendidikan lebih rendah atau sedang (Notoatmodjo, 2010). Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami tentang Posyandu lansia. Selain pendidikan ada faktor lain yang berpengaruh yaitu usia dimana semua fungsi ingatan, penglihatan, pendengaran, daya konsentrasi dan kemampuan fisik secara umum mulai menurun sehingga memerlukan orang lain untuk memenuhi keperluannya dalam mempertahankan kunjungan ke Posyandu lansia.

Berdasarkan hasil penelitian Rahmawati (2008), sebagian besar lansia yang aktif ke Posyandu lansia sebanyak 70,6% berjenis kelamin perempuan, sedangkan lansia yang tidak aktif ke Posyandu lansia sebanyak 52% berjenis kelamin laki-laki. Menurut Azwar (2005), jenis kelamin mempengaruhi penyebaran suatu masalah kesehatan salah satunya adalah perbedaan tingkat kesadaran berobat antara perempuan dan laki-laki, karena pada umumnya kaum perempuan memiliki kesadaran yang baik untuk berobat daripada kaum laki-laki.

Dibandingkan penduduk lansia desa dan kota, masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan lebih banyak yang masih bekerja pada usia tua dibandingkan di daerah perkotaan. Alasan lansia untuk bekerja antara lain disebabkan oleh jaminan sosial dan kesehatan yang masih kurang. Hal ini mendorong lanisa untuk tetap bekerja dan mencari pekerjaan, sehingga mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu lansia. Keadaan ini bisa terjadi bila seseorang bekerja terlalu keras dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan serta berpendidikan rendah dimana pengertian tentang kesehatan adalah minimal dan akses terhadap informasi juga terbatas (Astuti cit Rosyid, 2009).

Dilihat dari berbagai fenomena tentang lansia maka program pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lanjut usia sangat dibutuhkan. Posyandu atau pos pelayanan terpadu yang merupakan program Puskesmas melalui kegiatan peran serta masyarakat telah berupaya untuk melaksanakan program pembinaan lanjut usia. Adapun  Posyandu yang dijadikan penelitian oleh peneliti adalah Posyandu Blok II. Kegiatan Posyandu yang dilaksanakan satu bulan sekali yang meliputi penimbangan dan pengukuran tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah dan pemberian makanan tambahan yang dikelola oleh kader Posyandu. Pemeriksaan kesehatan lansia, bukan sekedar memeriksa dan melakukan penimbangan terhadap berat badan dan pengukuran tekanan darah semata, lebih dari itu dilakukan untuk menggerakan masyarakat, khususnya para lansia agar mau menjaga kesehatan fisik, pisikis dan spiritual mereka.

 Dari data yang diperoleh dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 Desember 2012 oleh peneliti di wilayah Posyandu Blok II yaitu pada umur 60 – 69 tahun, yang terdiri atas laki – laki 6 orang dan perempuan 25 orang sehingga totalnya 31 orang dan pada umur > 70 tahun yang terdiri atas laki – laki 1 orang dan perempuan 14 orang sehingga totalnya 15 orang, jadi jumlah seluruh lansia di Posyandu Blok II sebanyak sebanyak 46 orang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 lansia. Lansia mengatakan bahwa Posyandu lansia adalah tempat untuk memeriksaan kesehatan bagi lansia, dengan adanya Posyandu lansia sangat membantu mereka karena mereka dapat mengetahui kesehatannya, Posyandu lansia biasanya diadakan dua bulan sekali pada minggu kedua, lansia juga mengatakan di Posyandu tersebut ada pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan asam urat. Disana biasanya mereka dibantu oleh kader, bidan dan dokter. Tetapi tidak semua lansia mengetahui jadwal dan pelayanan yang ada pada Posyandu lansia.

 

ingin tahu selengkapnya hubungi (085729320008) Bonus konsultasi

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Tahoma”,”sans-serif”;
mso-fareast-language:EN-US;}

BUKU PANDUAN BIOLOGI

DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………………………………………………    ………………              1

Kata pengantar ……………………………………………………………………………………………….                ………             2

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………….                                     3

Tata tertib Praktikum Biologi …………………………………………………………………………….                                  4

Praktikum Mikroskop Dan Sel …………………………………………………………………………..                                 6

A.          Tujuan Kegiatan …………………………………………………………………………………..                                  6

B.           Landasan teori ………………………………………………………………………………………                                 6

C.           Alat dan Bahan …………………………………………………………………………………….                                 9

D.          Cara kerja …………………………………………………………………………………………….                                   10

 

ACARA I UJI BAHAN MAKANAN

                I.                        Tujuan ………………………………………………………………………………………………..                                    11

           II.                        Kompetensi …………………………………………………………………………………………                                   11

      III.                        Dasar teori …………………………………………………………………………………………..                                   11

     IV.                        Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………………                                  12

          V.                        Cara Kerja …………………………………………………………………………………………..                                   13

     VI.                        Hasil Pengamatan ……………………………………………………………………………….                                   14

 

ACARA II ENZIM KATALASE

                I.                        Tujuan penelitian ……………………………………………………………………………….                                     16

           II.                        Dasar teori …………………………………………………………………………………………                                     16

      III.                        Alat dan Bahan ………………………………………………………………………………….                                    17

     IV.                        Cara Kerja …………………………………………………………………………………………                                     18

          V.                        Hasil Pengamatan ……………………………………………………………………………..                                     19

     VI.                        Analisis Data …………………………………………………………………………………….                                      19

 

ACARA III SEL HIDUP DAN SEL MATI

                I.                        Tujuan penelitian ………………………………………………………………………………                                      21

           II.                        Dasar Teori ……………………………………………………………………………………….                                      21

      III.                        Alat dan Bahan …………………………………………………………………………………                                     22

     IV.                        Cara Kerja ………………………………………………………………………………………..                                      22

          V.                        Hasil Pengamatan …………………………………………………………………………….                                      22

 

ACARA JAMUR DAN ALGA

                I.                        Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………                                      25          

           II.                        Dasar teori ………………………………………………………………………………………..                                      25

      III.                        Alat dan Bahan …………………………………………………………………………………                                     25

     IV.                        Cara Kerja ………………………………………………………………………………………..                                      25

          V.                        Hasil Pengamatan …………………………………………………………………………….                                                                                                  ingin lebih lengkap silahkan hubungi (085729320008)

                                           

 

 

 

 

S

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:0cm;
mso-para-margin-left:35.7pt;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-indent:-17.85pt;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Tahoma”,”sans-serif”;
mso-fareast-language:EN-US;}

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR

 

DAFTAR ISISS

 

BAB I                               PENDAHULUAN

A.      Informasi Umum

B.       Sistematika Pendahuluan

 

BAB II                              TUJUAN DAN KOMPETENSI

A.      Tujuan Praktek

B.       Kompetensi

C.       Materi

 

BAB III                            PROSES PEMBELAJARAN

A.      Metode Pembelajaran

B.       Tata Tertib

C.       Tempat Praktek

 

BAB IV                            PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK

A.      Kegiatan Pembelajaran

B.       Pelaksanaan Praktek Klinik

C.       Penugasan Klinik

D.      PEralatan Praktek Yang Dibutuhkan

 

BAB V                              EVALUASI

A.      Tujuan Evaluasi

B.       Cakupan Dan Bobot Evaluasi

C.       Prosedur Evaluasi

D.      Criteria Kelulusan

 

BAB VI                            PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

 

Lampiran 1            SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PENDAHULUAN

Lampiran 2            FORMAT PENGKAJIAN GAWAT DARURAT

Lampiran 3            PENILAIAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

 

 

KRITERIA EVALUASI PROSES KEPERAWATAN/KOMUNIKASI

 

FORMULIR PENILAIAN PRE DAN POST CONFERENCE

 

FORMAT PENILAIAN LAPORAN

 

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK KLINIK

 

DAFTAR TARGET KETERAMPILAN KLINIK

 

 

 

 

 

 

 

BAB I
PENDAHULUAN

 

A.      Sistematika Laporan

 

 Mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat (KGD) membahas mengenai konsep dan prinsip pemberian asuhan keperawatan pada semua tingkat usia yang mengancam kehidupan yang terjadi secara mendadak atau tidak.

Praktek keperawatan gawat darurat ini mempunyai beban studi 2 SKS, semua kegiatan pada keperawatan gawat darurat ini di lakukan di klinik (rumah sakit). Kegiatan penunjang seperti presentasi kasus dapat dilakukan di ruangan berdasrkan tempat dinas atau tempat lain sesuai kesepakatan antara pembimbing dan mahasiswa.

B.       Sitematika Penulisan

 

Buku panduan ini terdiri dari enam bab (Bab I – Bab VI). Bab I berisi informasi umum mata ajar KGD dan sistematika penulisan. Bab II menampilkan tujuan pembelajaran, kompetensi yang di harapkan dicapai selama dan setelah proses pembelajaran dan materi yang diberikan selama proses belajar mengajar. Bab III menjelaskan bimbingan klinik, yang meliputi: metode bimbingan, tata tertib dalam menjalankan praktik KGD, dan tempat praktik yang digunakan. Bab IV menjelaskan proses pelaksanaan praktik, termasuk kaitannya dengan kompetensi. Bab V berisi ketentuan mengenai proses evaluasi, dan Bab VI merupakan penutupan.

Buku panduan ini juga dilengkapi dengan lampiran format-format yang bisa digunakan oleh mahasiswa dalam melakasanakan praktik KGD. Selain itu pada buku ini di jelaskan mengenai tata tertib selama praktik, bagi mahasiswa maupun pembimbing klinik.    

 

ingin yang lebih lengkap silahkan hubungi (085729320008) bonus silabus   

 

 

 

                                    buku panduan keperawatan keluarga

  1. A.              Tata Tertib Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Pelaksanaan kegiatan Praktik Klinik kKeperawatan Keluarga ini dibuat sesuai dengan tata tertib dan sanksi bagi mahasiswa/mahasiswi yang bertujuan untuk meminimalisir berbagai masalah terkait dengan masalah ke disiplinan maupun etik selam berlangsungnya Praktik.

 

  1. B.               Penilaian

Penilaian dilakukan secara obyektif sesuai dengan format yang ada, baik oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik, dengan presentasi sebagai berikut:

  1. Pembimbing Akademik                    : 45  %
  2. Pembimbing lahan                              : 35 %
  3. Pencapaian kompetensi                      : 20 %

 

  1. Penutup

Alhamdulillahhiraabillailamin, buku panduan pedoman Praktik Klinik Keperawatan Keluarga tahun Akademik 2012/2013 ini telah selesai kami susun, kami berharap pedoman ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan praktik Klinik Keperawatan keluarga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. A.              Tata Tertib Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Pelaksanaan kegiatan Praktik Klinik kKeperawatan Keluarga ini dibuat sesuai dengan tata tertib dan sanksi bagi mahasiswa/mahasiswi yang bertujuan untuk meminimalisir berbagai masalah terkait dengan masalah ke disiplinan maupun etik selam berlangsungnya Praktik.

 

  1. B.               Penilaian

Penilaian dilakukan secara obyektif sesuai dengan format yang ada, baik oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik, dengan presentasi sebagai berikut:

  1. Pembimbing Akademik                    : 45  %
  2. Pembimbing lahan                              : 35 %
  3. Pencapaian kompetensi                      : 20 %

 

  1. Penutup

Alhamdulillahhiraabillailamin, buku panduan pedoman Praktik Klinik Keperawatan Keluarga tahun Akademik 2012/2013 ini telah selesai kami susun, kami berharap pedoman ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan praktik Klinik Keperawatan keluarga.

 

 

 

 

 

 

 

  1. A.              Tata Tertib Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Pelaksanaan kegiatan Praktik Klinik kKeperawatan Keluarga ini dibuat sesuai dengan tata tertib dan sanksi bagi mahasiswa/mahasiswi yang bertujuan untuk meminimalisir berbagai masalah terkait dengan masalah ke disiplinan maupun etik selam berlangsungnya Praktik.

 

  1. B.               Penilaian

Penilaian dilakukan secara obyektif sesuai dengan format yang ada, baik oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik, dengan presentasi sebagai berikut:

  1. Pembimbing Akademik                    : 45  %
  2. Pembimbing lahan                              : 35 %
  3. Pencapaian kompetensi                      : 20 %

 

  1. Penutup

Alhamdulillahhiraabillailamin, buku panduan pedoman Praktik Klinik Keperawatan Keluarga tahun Akademik 2012/2013 ini telah selesai kami susun, kami berharap pedoman ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan praktik Klinik Keperawatan keluarga.

 

 

 

 

 BUKU panduan praktik keperawatan keluarga

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:0cm;
mso-para-margin-left:35.7pt;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-indent:-17.85pt;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Tahoma”,”sans-serif”;
mso-fareast-language:EN-US;}

A.              Tata Tertib Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Pelaksanaan kegiatan Praktik Klinik kKeperawatan Keluarga ini dibuat sesuai dengan tata tertib dan sanksi bagi mahasiswa/mahasiswi yang bertujuan untuk meminimalisir berbagai masalah terkait dengan masalah ke disiplinan maupun etik selam berlangsungnya Praktik.

silah

 

B.               Penilaian

Penilaian dilakukan secara obyektif sesuai dengan format yang ada, baik oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik, dengan presentasi sebagai berikut:

a.          Pembimbing Akademik                    : 45  %

b.         Pembimbing lahan                              : 35 %

c.          Pencapaian kompetensi                      : 20 %

 

C.               Penutup

Alhamdulillahhiraabillailamin, buku panduan pedoman Praktik Klinik Keperawatan Keluarga tahun Akademik 2012/2013 ini telah selesai kami susun, kami berharap pedoman ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan praktik Klinik Keperawatan keluarga.

ingiin tahu selengkapnya hubungi (085729320008) bonus silabus keperawatan keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

buku panduan sistem neurobehavioral

PANDUAN PRAKTIKUM SISTEM NEUROBEHAVIORAL

MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

…………………………………………..

 

  1. Deskripsi Mata ajar

Mata kuliah sistem neorobehavioral ini membahas penerapan ilmu dan teknologi keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien dewasa yang mmengalami perubahan fisiologis disertai gangguan  saraf atau tanpa gangguan struktur.

 

  1. Tujuan

Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan asuhan keperawatan dewasa yang fokusnya keterampilan khusus dibidang neurobehavioral.

 

  1. Keterampilan yang dipelajari
    1. Pemeriksaan rangsang meningeal
    2. Pemeriksaan tingkat kesadaran
    3. Pemeriksaan saraf kranial
    4. Pemeriksaan refleks superfisial
  2. Pelakasanan Praktikum

Praktikum dilaksanakan setiap hari Kamis bertempat di Skills Lab …………………………………………………..

 

  1. Pembimbing    : Ardinata,S.kep.Ns

 

  1. Metode Evaluasi
    1. Pre dan post tes                                                           20%
    2. Penampilan saat mengikuti kegiatan praktikum          20%
    3. Ujian praktik                                                               40%
    4. Sikap                                                                           20%

 

 jika anda berminat yang komplet dapat telpon saya di (085729320008)